S1 Prodi Agroteknologi

AGROTEKNOLOGI

Universitas Muhammadiyah Enrekang

Studi Interaksi Obat dalam Terapi Multiterapi pada Pasien Lansia berfokus pada pengaruh kombinasi berbagai jenis obat yang biasanya diresepkan untuk pasien lanjut usia dengan kondisi kesehatan kompleks. Lansia sering kali menderita beberapa penyakit kronis sekaligus, seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung, sehingga membutuhkan terapi multiterapi (penggunaan lebih dari satu jenis obat) untuk mengelola kondisi tersebut. Namun, terapi multiterapi meningkatkan risiko interaksi obat yang dapat mengakibatkan efek samping serius atau mengurangi efektivitas pengobatan. Oleh karena itu, penting untuk memahami interaksi antarobat dalam konteks ini agar dapat mengoptimalkan pengobatan dan menjaga keselamatan pasien.

Interaksi obat dalam terapi multiterapi dapat menyebabkan perubahan dalam cara kerja obat di dalam tubuh, baik memperkuat atau melemahkan efek suatu obat. Pada pasien lansia, metabolisme obat cenderung melambat karena penurunan fungsi hati dan ginjal, sehingga meningkatkan risiko akumulasi obat dan efek samping yang tidak diinginkan. Misalnya, penggunaan obat antihipertensi bersama dengan obat diuretik dapat meningkatkan risiko penurunan tekanan darah yang berlebihan, yang berpotensi menyebabkan pusing atau bahkan pingsan pada pasien lansia. Penelitian ini akan mengkaji jenis-jenis interaksi obat yang umum terjadi dan faktor-faktor risiko yang mempengaruhi interaksi tersebut. Untuk informasi lebih lanjut anda bisa kunjungi link berikut ini: https://pafikabupatenponorogo.org/

Dalam studi ini, data akan dikumpulkan dari pasien lansia yang menjalani terapi multiterapi untuk berbagai kondisi kronis. Observasi akan mencakup gejala efek samping yang dialami, perubahan dalam kondisi medis pasien, serta pemantauan kadar obat dalam darah untuk melihat bagaimana interaksi antarobat mempengaruhi efektivitas terapi. Selain itu, studi ini juga akan melibatkan wawancara dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan wawasan mengenai tantangan dalam mengelola terapi multiterapi pada pasien lansia, serta strategi yang mereka gunakan untuk meminimalkan risiko interaksi obat.

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih dalam tentang pola interaksi obat yang sering terjadi dalam terapi multiterapi pada lansia, serta rekomendasi pengelolaan yang lebih aman. Dengan hasil ini, tenaga kesehatan dapat mempertimbangkan strategi seperti penyesuaian dosis, pemantauan ketat, atau penggantian obat yang berpotensi menyebabkan interaksi berbahaya. Studi ini juga dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pasien dan keluarga untuk meningkatkan kesadaran mereka terhadap pentingnya konsultasi medis sebelum menambah atau mengganti obat, guna menjaga keamanan dan efektivitas pengobatan pada usia lanjut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *