Penggunaan obat antiinflamasi non-steroid (AINS) pada pasien lansia menjadi perhatian utama dalam dunia kesehatan karena kelompok ini rentan terhadap efek samping yang serius. AINS sering digunakan untuk mengatasi nyeri dan peradangan pada kondisi seperti osteoartritis atau rematik. Namun, usia lanjut disertai perubahan fisiologis, seperti penurunan fungsi ginjal dan hati, meningkatkan risiko komplikasi akibat penggunaan obat ini. Studi keamanan obat AINS pada lansia bertujuan untuk memahami sejauh mana efek samping ini dapat dicegah atau diminimalkan.
Efek samping utama AINS pada pasien lansia meliputi gangguan saluran pencernaan, kerusakan ginjal, dan risiko kardiovaskular. Ulkus lambung dan perdarahan gastrointestinal adalah komplikasi yang sering dilaporkan, terutama pada pasien yang menggunakan dosis tinggi atau terapi jangka panjang. Selain itu, AINS dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga memperburuk kondisi pasien dengan hipertensi atau gagal jantung. Penurunan fungsi ginjal pada lansia juga memperparah akumulasi obat di tubuh, meningkatkan potensi toksisitas. Untuk informasi lebih lanjut anda bisa kunjungi link berikut ini: https://pafipemkobatu.org/
Pendekatan individualisasi terapi menjadi kunci dalam penggunaan AINS yang aman pada lansia. Pemilihan jenis AINS dengan risiko lebih rendah, seperti selektif inhibitor COX-2, dapat membantu mengurangi efek samping gastrointestinal. Selain itu, pemberian obat pelindung lambung, seperti proton pump inhibitor (PPI), sering direkomendasikan untuk pasien yang memerlukan terapi AINS jangka panjang. Pemantauan ketat terhadap fungsi ginjal dan tekanan darah juga penting untuk mendeteksi dini adanya komplikasi yang mungkin timbul.
Hasil studi keamanan menunjukkan perlunya edukasi pasien dan kolaborasi multidisiplin dalam mengelola penggunaan AINS pada lansia. Pasien dan keluarganya perlu diberikan pemahaman mengenai risiko serta tanda-tanda awal efek samping yang harus diwaspadai. Dokter, apoteker, dan tenaga kesehatan lainnya juga harus bekerja sama untuk memastikan penggunaan AINS sesuai kebutuhan klinis dan kondisi pasien. Dengan pendekatan yang tepat, terapi AINS pada lansia dapat memberikan manfaat maksimal dengan risiko minimal, mendukung kualitas hidup yang lebih baik di usia lanjut.